Menjelang keberangkatan menuju masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at. Ban kenderaan yang sering ditumpangi mendadak miris (bocor). Diketahui asal kemirisan ban berasal dari lubang angin yang menganga, mendesir bak angin yang menembak kencang.
Ban Miris (bocor) |
Sepulang dari masjid, menyempatkan dulu menghadiri acara haulan undangan tetangga di kampung.
Sebuah Kearifan lokal di mana para warga sekitar mendoakan mereka yang telah mendahului ke negeri akhirat dengan membacakan surah yasin dan tahlil lalu diakhiri dengan doa.
Selepas itu kembali ke rumah meletakkan barang-barang perlengkapan shalat. Istirahat sebentar lantaran kekenyangan.
Baca Juga:
Sekitar pukul 14:48 WITA siang hari teringat dengan ban yang masih miris, perlu di tambal. Ambil kunci bergegas menuju ke tukang tambal ban.
Melihat kelihaian amang-amang (paman) tukang tambal ban mencongkel ban mobil serasa melihat seorang koki nan ahli mengiris kue. Set-set tsaaaaaah selesai.
Tiba giliran ban kenderaanku, namun tidak di congkel. Cukup hanya dengan mencari titik kemirisan, Jleeeeb! ditusuk dengan benda seperti obeng lalu dicabut kemudian ditusuk lagi dengan getah khusus untuk menambal ban tipe Tubeless. Rp. 10.000 tunai.