Apa yang terbersit di bayangan teman-teman ketika membaca kata Lamang. Di daerah penulis ada sebuah kategori kuliner yang bernama Lamang. Lamang merupakan semacam beras ketan yang di masak menggunakan bambu atau paring.

Lamang sedang dimasak
Lamang mungkin sedikit berbeda dengan lakatan namun memiliki tekstur dan bentuk masaknya yang persis dan mirip. Menurut asumsi istri penulis sich kayaknya yang membedakan Lamang dan Lakatan ialah cara memasaknya.

Lakatan biasanya di masak dengan cara di kukus. Nah, sedangkan Lamang di masak dengan cara di bakar. Selain itu cara penyantapan atau table manner-nya juga berbeda. Di daerah penulis terdapat perbedaan dalam menikmati Lamang dan Lakatan.

Jika lakatan biasanya dinikmati beserta dengan inti, istilah sebutan untuk parutan kelapa yang dicampur dan di masak dengan gula habang. Sedangkan Lamang biasanya disantap beserta dengan telur asin (hintalu jaruk).

Nah penulis juga baru teringat dan baru menyadari setelah menetap di daerah ini (kota dodol/ketupat). Setelah hampir sekitar 14 tahunan baru tersadar jika ternyata daerah yang penulis tempati merupakan sentra produksi Lamang dan Telur Asin.

Hal ini penulis sadari ketika ingin memesan Lamang yang katanya ada produksi rumahan di daerah tersebut yang selalu membuat lamang. Setelah penulis telusuri, ternyata ada banyak rumah di daerah tersebut yang memproduksi lamang.

Sejauh ini yang penulis tahu mengenai Lamang itu terbagi dua. Ada lamang biasa dan ada juga lamang yang isinya telur asin. Untuk memesan Lamang pun ternyata ada waktunya. Waktu terbaik untuk memesan lamang ialah waktu pagi. Lebih tepatnya mungkin sekitar pukul 08.00 hingga 10.00 siang.

Kenapa pagi? Ya jelas agar penjualnya memiliki waktu untuk menyiapkan bahan dan memasaknya. Paling cepat Lamang baru tersedia ketika menjelang dzuhur, siang hari sampai dengan sore hari setelah waktu ashar.

Adapun mengenai harga, untuk satu batang/bumbung Lamang biasa (sekitar panjang satu meter) dihargai sekitar 50.000 hingga 100.000, tergantung panjang dari batang yang digunakan untuk memasak lamang. Sedangkan satu batang/bumbung lamang isi telur asin berkisar di atasnya.

Baca Juga:

Ada pengalaman unik yang penulis rasakan ketika menyantap lamang. Kalau biasanya orang-orang menyantap lamang dengan telur asin dan lakatan dengan intinya. Maka kali ini penulis menikmati lamang dengan inti dari lakatan yang terbuat dari parutan kelapa hehe.

Demikianlah Pengalaman Berburu Lamang di Kota Kandangan. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman. Sampai jumpa lagi pada tulisan selanjutnya.