Penasaran dengan salah satu kuliner makanan yang disebut Bebek Sinjay. Sore itu kala cuaca sedang bersahabat. Kami seperti biasa berkeliling-keliling kota ketupat/Dodol sembari menikmati suasana kota yang sepi akibat pandemi corona.

Bebek Sinjay
Meskipun sedang dalam status PPKM level 3. Namun warung-warung makan masih dapat buka demi mengais sedikit rezeki. Kebetulan setelah cukup lama berkeliling membuat perut agak terasa keroncongan.

Setelah bermusyawarah sedikit warung makan yang akan disinggahi. Akhirnya jatuhlah pilihan pada sebuah kedai makanan yang menjual menu Bebek Sinjay.

Penasaran dengan menu kuliner yang belokasi di dekat terminal Taksi dekat area pasar. Akhirnya kami membeli makanan Bebek Sinjay dan Ayam Sinjay ditambah nasi. Tentunya lantaran PPKM level 3, lauk dan nasi mesti dibungkus meskipun kedai menyediakan tempat untuk makan.

Setelah dibungkus dan dibayar, nasi dan lauk di bawa pulang untuk disantap. Setelah membuka bungkusan, ternyata isinya dari menu Bebek Sinjay 11:12 dengan isi lalapan seperti biasanya.

Namun yang membedakan Bebek Sinjay ini menurut pengalaman cita rasaku ada pada Bebek dan Sambal gratis yang diberikan.

Gurihnya bebek yang digoreng dan dihidangkan bersama nasi hangat sukses membuat perut yang tadinya demo menjadi diam.

Aku pun memakannya dengan lahap karena dagingnya yang gurih benar-benar sangat terasa nikmat, apalagi jika di makan saat kondisi lapar. Bweeehhh supeerr nikmat.

Baca Juga:

Harga yang dipatok untuk membungkus satu porsi Bebek Sinjay ini juga terjangkau. jIka memesan dalam keadaan dinbungkus Bebek Sinjay di Kota Ketupat/Dodol ini dihargai sekitar Rp. 22.000. Harga yang worth it untuk menikmati suasana sore kala itu.

Yah pada akhirnya terimakasih sudah membaca di blog ini dan terima kenyang sudah meluangkan waktu membaca ocehan kuliner. Kalau kalian mulai lapar, saranku segera beli Bebek Sinjay dan rasakan sendiri sensasi makanannya. Sampai jumpa lagi pada pengalaman selanjutnya.