Ayam merupakan salah satu hewan yang sering kita temui di sekitar perkampungan. Dagingnya yang lezat dan dapat disantap dengan cara di sate, di rebus bahkan di goreng. Namun pernahkan kalian membeli daging ayam sendiri di pasar tradisional yang sudah dipotong bersih?

Telur Ayam
Tidak seperti diperkotaan di mana daging ayam sudah siap saji tergeletak di rak-rak supermarket dan biasanya daging-daging tersebut dibungkus dalam paket khusus yang memiliki label harga yang lumayan ehem buat kantong orang biasa.

Ditambah lagi tersedianya layanan pesan-antar yang sekarang ini (tahun 2021) sudah menjamur sampai hampir merambah ke pelosok negeri. Sehingga keberadaan pasar tradisional di mana bertemunya penjual dan pembeli yang biasanya bercengkerama dan bercanda hanya diisi orang-orang paruh baya yang mungkin mereka belum terbiasa dengan kemudahan dari layanan pesan-antar.

Tidak perlu malu, Berbelanja di pasar tradisional ternyata cukup menyenangkan. Karena tidak seperti di supermarket, harga ayam di pasar tradisional dapat ditawar lho. Ditambah kalian akan mendapatkan link (hubungan) dengan sesama penjual dan pembeli (berlangganan), saling bertegur sapa dan silaturrahim.

Jika kalian adalah anak muda yang sering melakukan belanja online, cobalah sesekali menikmati sensasi berbelanja ke pasar tradisional. Mungkin kalian akan mendapatkan harga yang sangat-sangat jauh berbeda dan mungkin cukup untuk pangan selama 1-2 hari.

Harga dari timbangan ayam di pasar tradisional juga dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dikantong kita. Misalnya harga daging ayam 1 Kg dihargai sekitar 40.000 rupiah. Kita dapat membelinya hanya dengan timbangan setengahnya saja jika kita kebetulan teringat uang di kantong tidak mencukupi untuk membeli 1 kg.

Baca Juga:

Beberapa istilah timbangan yang sering penulis dengar saat membeli daging Ayam di pasar tradisional misalnya membeli 1 Kg (sakilo), ½ Kg (setengah kilo), atau ¼ (seperapat). Dengan bermodal kata kunci tersebut ketika hendak membeli daging ayam maka si penjual akan langsung menimbangnya dan menyebutkan berapa harga yang mesti kita bayar. Semudah belanja online bukan?

Demikian Pengalaman Belanja Daging Ayam di Pasar Tradisional. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan teman-teman.Jangan lupa untuk selalu share dan bagikan jika informasi di atas bermanfaat. Sampai jumpa lagi pada tulisan selanjutnya.