Pukul 06.00 WITA titik kumpul kami di sebuah kecamatan di Hulu Sungai Selatan. Hari ini kami hendak melaksanakan ziarah dengan rute Taniran Kubah, Guru Kapuh, Datu Sanggul, Datu Kalampayan, Guru Sekumpul dan terakhir ditutup dengan Guru Zuhdi.
Shubuh itu sudah banyak peziarah yang berkumpul tepat di depan kantor kecamatan, di depan warung mama salim. Sekitar pukul 06.30 WITA Bus yang akan kami tumpangi sebanyak tiga buah baru saja tiba.
Sebelum berangkat pemandu kami bapak Darmansyah dan Guru Syamsuri memberikan arahan terkait adab-adab berziarah.
Area Maqam Datu Taniran |
Datu Taniran memiliki nama lengkap Syekh H. Sa’duddin bin H. As’ad. Merupakan salah satu dzuriyat Datu Kalampayan, begitu yang disebutkan dalam cuplikan video singkat sejarah Datu Taniran oleh alm. Guru Kapuh.
Di tempat ini tersedia fasilitas parkir, toilet umum, dan warung-warung makan untuk Jemaah peziarah. Selain itu karena berdekatan dengan masjid, peziarah dapat memanfaatkannya untuk beristirahat sekaligus beribadah.
Area Maqam Guru Kapuh |
Kegiatan kami selama di sini persis seperti pada ziarah ke makam sebelumnya di mana mengucap salam, berqasidah dan ditutup dengan tahlil.
Guru Kapuh memiliki nama lengkap Tuan Guru Muhammad Ridwan Basery. Di tempat Guru Kapuh ini memiliki area parker yang sangat luas. Mungkin mampu menampung sebanyak 30 buah bus atau malah lebih.
Selain memiliki area yang luas, turut diimbangi dengan layanan bagi Jemaah seperti toilet, pondokan tempat istirahat, bahkan tersedia air minum bagi Jemaah yang datang.
Area Maqam Datu Sanggul |
Dalam sebuah riwayat mengatakan Datu Sanggul memiliki nama lengkap Syekh Abdussamad. Beliau diketahui memiliki sebuah kitab yang dinamakan dengan nama kitab Barencong.
Mengenai fasilitas di tempat makam Datu Sanggul hampir sama dengan fasilitas yang ada di makam datu taniran. Tersedia parkir mobil, toilet umum, dan warung-warung untuk makan.
Peziarah dapat melepas leleah sembari menikmati suasana hutan karet yang berdekatan dengan parkiran mobil. Meski nampaknya tidak memiliki tempat istirahat namun peziarah dapat melepas lelah dipelataran rumah warga sekitar.
Area Maqam Datu Kalampayan |
Datu Kalampayan memiliki lengkap Syekh Muhammad Arsyad al-banjari. Seorang ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan.
Fasilitas di tempat ini juga cukup memadai seperti tersedianya toilet umum, tempat wudhu, dan parkiran yang sudah di perluas serta warung-warung makan.
Peziarah dapat melepas lelah sembari beribadah di masjid yang berdekatan dengan makam datu kalampayan.
Area Maqam Guru Sekumpul |
Guru Sekumpul memiliki nama lengkap Tuan Guru KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab di sapa dengan nama panggilan Guru Ijai.
Mengenai fasilitas yang disediakan bagi Jemaah peziarah tidak perlu diragukan lagi. Tersedia bermacam fasilitas lengkap untuk Jemaah yang hendak beristirahat selepas perjalanan jauh.
Mulai dari Penginapan, Rumah makan, toilet, tempat ibadah dan lain sebagainya tersedia untuk Jemaah destinasi wisata religi.
Area Maqam Guru Zuhdi |
Guru Zuhdi memiliki nama lengkap Tuan Guru KH. Ahmad Zuhdiannor. Area makam beliau sangat luas dan dapat menampung ratusan Jemaah peziarah.
Fasilitas yang disediakan juga tidak kalah lengkap. Di sini tersedia Tempat ibadah, toilet dan kamar mandi.
Karena berdekatan denga Masjid Jami’ peziarah dapat beristirahat sembari beribadah sekaligus santai bercengkrama dengan peziarah lainnya.
Baca Juga:
Demikianlah destinasi wisata religi yang dapat kamu kunjungi di Kalimantan Selatan. Sebenarnya masih banyak tempat destinasi wisata religi lainnya yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi.
Meski masih dalam keadaan masa pandemi covid-19 di mana saat ini yang terbaru bermutasi dengan sebutan omicron.
Namun tidak menyurutkan semangat peziarah untuk bertandang ke makam ‘alim ‘ulama dan guru-guru tercinta, terlebih 100% peziarah juga sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama dan kedua serta selalu memakai masker dan menjaga jarak.
Tentunya sensasi wisata religi ini akan jauh berbeda dengan peziarah yang sempat duduk di majelis pengajian beliau. Sesampainya di makam tak terasa suasana itu kembali membangkitkan kenangan dan tetesan air mata yang mengalir tak terasa.
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi peziarah yang hendak melaksanakan wisata religi. Sampai jumpa lagi pada artikel selanjutnya.