Salah satu sifat mulia yang paling disukai oleh Allah adalah sifat tawadhu. Di dalam surah al-furqan ayat 63, Allah swt. berfirman yang artinya:
![]() |
Ukuran Kantong Plastik |
Sifat tawadhu sangat penting untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan kepada Allah swt. maupun kepada seluruh makhluk ciptaanNya. Baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Lawan dari tawadhu adalah sombong, Sombong adalah pangkal dari berbagai macam sifat tercela lainnya. kita tentu hafal betul kisah iblis yang menolak bersujud dalam rangka menghormati Nabi Adam ‘Alaihissalam.
Itu tidak lain dikarenakan kesombongannya yaitu ia merasa lebih baik daripada Nabi Adam ‘Alaihissalam. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya bidayatul hidayah mencantumkan bahwa untuk membuang sifat sombong kita harus meyakini bahwa sesungguhnya siapa yang terbaik disisi Allah swt. itu adanya kelak di akhirat, Ini tentu saja di luar pengetahuan kita.
Beliau kemudian memberikan tips bagaimana agar kita menggunakan kacamata tawadhu dalam melihat siapapun. Baik anak kecil, orang tua, orang bodoh atau orang kafir sekalipun.
Anak kecil tentu dosanya tidak sebanyak dosa kita yang lebih tua. Apalagi kalau dia belum baligh berarti dia bersih daripada dosa.
Sedangkan kita, hari-hari kita tidak pernah lepas dari bermaksiat kepada Allah swt. dengan begitu kita tidak perlu ragu untuk mengakui bahwa anak kecil atau orang yang lebih muda daripada kita pasti lebih baik dari diri kita.
Orang yang lebih tua dari kita seyogyanya juga kita pandang lebih baik dari kita sebab mereka lebih dahulu daripada kita dalam beribadah kepada Allah swt. berarti pahalanya lebih banyak daripada kita yang lebih muda. Oleh karena itu tidak ada halangan lagi untuk meyakini bahwa mereka lebih baik daripada kita.
Sekalipun ada orang yang tampak ahli maksiat kita juga harus meyakini bahwa mereka pasti ada kebaikan yang kita tidak mengetahuinya dan jikapun mereka melakukan maksiat tentu itu didasari atas ketidaktahuannya. Sedangkan kita, kita tetap bermaksiat meskipun kita tau bahwa hal tersebut salah dan dilarang oleh Allah swt. tentu saja dosa kita yang berilmu jauh lebih berat daripada dosanya.
Bahkan Jemaah sekalian terhadap orang yang berbeda agama sekalipun kita tidak boleh merasa lebih baik, sebab mungkin saja di suatu hari nanti atau mungkin di akhir hayatnya kelak ia akan mengucapkan dua kalimat syahadat dan wafat dalam membawa Iman dan Islam. Hal demikian bukanlah sesuatu yang mustahil dan memang banyak terjadi. Sedangkan kita, kita yang hari ini beriman juga belum tentu husnul khatimah di akhir hayat kelak.
Baca Juga:
Semoga kita semua, anak-cucu kita dikaruniai Allah hati yang tawadhu. Hati yang berisi akhlak-akhlak yang mulia lainnya dan mudah-mudahan pula dimudahkan berakhlak yang mulia baik kepada Allah swt. maupun kepada makhluk ciptaannya. Amiin ya rabbal’alamin.