Kisah Keutamaan Bulan Dzulqadah

Saat ini kita telah memasuki bulan Dzulqa’dah. Bulan Dzulqa’dah adalah bulan haram pertama di bulan-bulan haram yang ada di dalam Islam. Allah swt berfirman tentang bulan haram:

Kripik Hapuk Pedas Manis

Sesungguhnya bilangn bulan-bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan. Dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya 4 bulan haram itulah ketatapn agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.

Oleh karena itu, marilah kita bertaqwa kepada Allah pada hari-hari di bulan haram ini, kita agungkan hari-hari bulan haram ini sebagaimana Allah swt mengagungkannya. Sesungguhnya bulan haram itu termasuk daripada Syi’arnya Allah swt. Allah swt berfirman:

Demikianlah perintah Allah dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul daripada ketaqwaan hati.

Sebagaimana kita ketahui bulan Dzulqa’dah adalah satu bulan haram yang diagungkan oleh Allah swt diantara sebab disebut sebagai bulan haram adalah karena besarnya kehormatan bulan tersebut serta dosa dan pahala dibulan tersebut juga besar.

Sebab lainnya dinamakan dengan Dzulqa’dah adalah sebagai umat Islam mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perjalanan dalam rangka melaksanakan ibadah haji.

Bulan Dzulqa’dah memiliki sejumlah keutamaan yang selayaknya diketahui oleh setiap muslim, diantara keutamaan dari bulan Dzulqa’dah adalah:

Pertama bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu bulan haram tanpa ada perselisihan pendapat sama sekali. Rasulullah ﷺ bersabda:

Sesungguhnya masa telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit-langit dan bumi satu tahun ada 12 bulan diantaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan haram itu berurutan yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Lalu Rajab mudhar yang terletak diantara Jumadil Akhirah dan Sya’ban. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kedua, termasuk bulan yang agung di sisi Allah Imam Qatadah rahimallahu ta’ala berkata sesungguhnya kezhaliman dibulan-bulan haram itu lebih besar kesalahannya dan dosanya daripada kezhaliman di luar bulan haram meskipun kezhaliman dalam keadaan itu merupakan perkara besar dosanya akan tetapi Allah mengagungkan urusannya sesuai yang Dia kehendaki.

Ketiga, Bangsa Arab pada jahiliyah dahulu amat sangat mengagungkan negeri haram dan bulan-bulan haram diantara bentuk pengagungan mereka kepada bulan haram ini adalah mereka tidak menakut-nakuti seorang pun dan tidak pula menuntut balas atas darah yang telah dialirkan sampai-sampai di masa itu pernah dikisahkan seorang lelaki dibulan haram atau dinegeri haram melihat orang yang membunuh ayahnya atau anaknya atau saudaranya itu tidak terpengaruh atau tergerak untuk melakukan serangan kepadanya pada bulan itu.

Keempat, Dzulqa’dah termasuk bulan-bulan haji seorang sahabat Nabi ﷺ bernama Abdullah bin umar radhiallahu’anhuma berkata bulan-bulan haji adalah Syawwal, Dzulqa’dah dan 10 hari bulan Dzulhijjah (H.R. Bukhari).

Termasuk keutamaan bulan Dzulqa’dah adalah banyak peristiwa besar di bulan ini berikut beberapa peristiwa yang pernah terjadi di bulan Dzulqa’dah.

Pertama, Allah swt berjanji pada Nabi Musa As. Dan kami telah menjanjikan kepada Musa memberikan Taurat 30 malam dan kami sempurnakan jumlah malam itu dengan 10 malam lagi maka sempurnalah waktu yang ditentukan Tuhannya 40 malam.

Mayoritas ahli tafsir berpendapat bahwa 30 malam itu maksudnya adalah bulan Dzulqa’dah dan 10 hari berikutnya adalah 10 hari bulan Dzulhijjah inilah pendapat mujahid masruq dan ibnu Juraij.

Kedua, Rasulullah ﷺ menikah dengan putri pamannya dari jalur ibu yaitu zainab binti Jahsy radhiallahu’anha pada tahun ke-4 hijriyah pada bulan Dzulqa’dah dan pada bulan ini juga diturunkan ayat hijab.

Ketiga, perang khandaq atau ahzab terjadi pada tahun ke-5 Hijriyah di bulan Dzulqa’dah.

Keempat, perang bani khuraizhah terjadi pada tahun ke-5 hijriyah di bulan Dzulqa’dah pula.

Kelima, perjanjian damai Hudaibiyah terjadi pada ke-6 hijriyah di bulan Dzulqa’dah dan Allah swt telah menyebutkan perjanjian dama tersebut sebagai kemenangan yang nyata.

Baca Juga:

Semoga kita dapat memanfaatkan kemulian bulan ini dengan memperbanyak amal ibadah dan menjaga dari segala dosa dan semoga para jema’ah haji yang menunaikan ibadahnya diberikan kesehatan, kemudahan dan menjadi haji yang mabrur.
Lebih baru Lebih lama