Dua tahun dan dua bulan yang lalu Covid-19 dinyatakan masuk Indonesia. Sejak saat itu pula pembatasan sosial di mana-mana tidak terkecuali di daerah kami.

Jemaah shalat Ied pulang dari langgar
Setiap akan melaksanakan ibadah keagamaan selalu menaati protokol kesehatan dengan membatasi Jemaah yang hadir ke tempat ibadah untuk mengurangi dampak penyebaran virus.

Baru setelah dua tahun kemudian atau tepatnya pada hari ini, dihari raya yang fitri 1443 H suasana di mana kebersamaan sebelum covid-19 melanda kembali terasa.

Banyak warga yang datang berbondong-bondong datang untuk melaksanakan shalat hari raya Iedul Fitri. Suasana kebersamaan kembali terasa.

Setelah melaksanakan shalat, khatib naik mimbar dan menyampaikan khutbahnya. Di dalam khutbah tersebut beliau berpesan agar selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt.

Disamping itu, agar senantiasa selalu bersyukur atas rahmat, taufik dan hidayah yang diberikan Allah swt. Sehingga kita dapat melaksanakan perintah-Nya, berpuasa, shalat tarawih, tadarus Alquran, menuntut ilmu agama dan lain sebagainya.

Selain itu khatib juga mengingatkan bahwa hakekat hari raya Idul Fitri bukanlah hari yang hanya sekedar bersenang-senang dan memakai pakaian serba baru.

Tetapi Idul Fitri ialah semakin bertambahnya ketaatan kepada Allah swt. Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah yang artinya:

Bukanlah hari raya itu orang yang memakai pakaian baru, tetapi hari raya itu orang yang taatnya dan taqwanya kepada Allah semakin bertambah dan selalu menjauhi perbuatan maksiat. Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahi ilhamdu.

Baca Juga:

Selesai membacakan khutbahnya dan turun dari mimbar, Jemaah shalat Idul Fitri melakukan jabatan tangan seraya saling maaf memaafkan baik sesama keluarga, tetangga dan warga sekitar.

Demikianlah suasana Hari Raya tahun ini sungguh semarak. Semoga Covid-19 menjauh dan tidak kembali seperti tahun-tahun sebelumnya.